Bismillaahirrohmanirrohiim.
Rabu 28 Muharram 1434 H – 12 Desember
2012 M
Assalamu’alaikum warrahmatullahi
wabarakaatuh
Pada kesempatan kali ini insya Allah
saya ingin sedikit berbagi tentang berkah.
Menurut saya berkah itu adalah
sesuatu yang telah Allah berikan, sesuatu apapun yang akan kita suka atau tidak
nantinya, tapi kita tidak tahu mungkin saja menurut Allah itu yang terbaik
untuk kita. Seperti halnya oksigen yang telah Allah ciptakan dan anugerahkan
kepada seluruh makhluk hidup termasuk untuk kita, Allah ciptakan agar kita
dapat bernapas dengan baik sampai saat ini, untuk orang yang normal, oksigen
masih gratis di Bumi ini, akan tetapi setabung gas oksigen yang dijual berharga
sekitar Rp 16.000,00 – 25.000,00 untuk orang yang sakit atau memiliki kebutuhan
lebih mungkin berharga sangat besar. Berkah atau nikmat yang telah Allah
berikan kepada kita sejak kita lahir hingga detik ini tak dapat dihitung dengan
kalkulasi manusia, terlalu banyak nikmat yang telah Allah berikan.
Mungkin kita sering tidak sadar bahwa
kita telah berada di bangku sekolah atau kuliah bahkan sering mengeluhkan
tentang tugas yang banyak atau kuliah yang membosankan dan sebagainya dan
mungkin saya sendiri pun sering seperti itu, mari sama-sama melihat kembali dan
menyadari betapa masih banyak orang-orang yang menginginkan kehidupan seperti
kita, berada di tempat yang saat ini kita pijak, bahkan tugas-tugas yang banyak
dan kesibukan yang kita miliki pun
banyak yang ingin merasakannya, ketika kita berada pada suatu sekolah atau
universitas terbaik yang tidak semua orang bisa merasakan sekolah atau kuliah
disana. Sekali lagi mari beristigfar dan mengucap hamdallah atas karunia yang
telah Allah berikan.
Ya Allah sungguh tak sanggup raga ini
mengingat dan menghitung karuniamu.. hamba-Mu ini sering lupa berada di jalan
yang tak tentu bahkan tanpa tujuan yang jelas padahal Allah telah memberikan
petunjuk yang sangat hebat bagi manusia, yaitu Al-Qur’an. Berapa kalikah mata
ini melihat ayat-ayat-Nya jika dibandingkan dengan seberapa banyak halaman novel
roman hari ini yang kita baca, sungguh mungkin hati masing-masinglah yang tahu.
Dalam sebuah ayat,
Artinya: Katakanlah: "Dia-lah
Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al-Mulk:23)
Berkah adalah tak terbatas. Tak terbatas
untuk manusia yang tahu dan mau untuk bersyukur. Manusia yang selalu berusaha
menghitung nikmat Allah mungkin suatu saat ia akan hilang arah karena batas
akalnya untuk bisa mengingat dan menyadari jumlah nikmat Allah, mungkin saja ia
malah akan merasa bahwa Allah tidak adil kepadanya. Cukuplah diri ini setiap
hari bertasbih, tahmid, tahlil untuk berdzikir kepada-Nya karena hingga detik
ini Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk menjadi pribadi yang
lebih baik.
Dalam sebuah ayat,
Artinya: Dan demikianlah telah Kami
uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang
miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam
inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah
berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur
(kepada-Nya)?" (QS.Al-An’aam”:53)
Allah SWT tidak pernah tidak adil
kepada makhluk-Nya sekalipun pada semut ataupun mikroba yang sangat kecil,
Allah memberikan karunia-Nya pada siapapun yang Ia kehendaki. Bahkan ketika
kelopak mata ini berkedip hal itu pun termasuk berkah atau nikmat yang sangat
hebat.. subhanallah. Semua anggota badan ini masih dapat berfungsi dengan baik
meski mungkin ada pula yang memiliki kekurangan tapi Allah Maha Adil, Allah
lebihkan ia pada hal yang lain, Allah tak pernah membenci makhluk-Nya karena
sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ketika kita diberi ujian suatu
penyakit misalnya saja flu. Flu yang membuat hidung kita tersumbat memang
menyebalkan dan membuat kita sulit bernapas sehingga kita harus sering
membersihkan hidung. Jika kita mau sedikit saja berpikir, bahwa kita tidak akan
tahu nikmatnya bernapas jika kita tidak pernah merasakan hidung tersumbat.
Allah selalu tahu bagaimana membuat manusia untuk berpikir dan menafakuri
kuasa-Nya. Oleh karena itu, apapun yang telah Allah berikan berusahalah berpikir
positif dan tidak su’uzhan pada Allah, berusahalah ikhlash karena hal itu lebih
melegakan daripada kita terus meratapi kesedihan ataupun mencibir hal tersebut.
Sebenarnya ada satu nikmat atau
berkah yang paling berharga yang saat ini kita miliki, yaitu nikmat iman,
Islam. Sungguh nikmat ini yang membuat kita merasakan bahwa jiwa ini benar-benar
hidup, ruh ini hidup, bahkan nikmat inilah yang menggerakkan kita untuk berbuat
baik pada seluruh alam. Saya tidak bisa membayangkan jika nikmat iman ini
dicabut dari hati kita, na’udzubillahimindzalik, Islam yang merupakan agama
yang benar, bahkan menurut saya Islam ini bukan sekedar identitas agama saja
tapi Islam ini benar-benar mengarahkan hidup saya di dunia agar bisa berusaha
sukses di dunia dan akhirat (jargon DKM SMA saya hehe).
Dalam sebuah ayat,
Artinya: Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hujuraat:17)
Dalam sebuah ayat,
Artinya: Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hujuraat:17)
Sesungguhnya nikmat sehat yang Allah
cabut tidak ada bandingannya jika nikmat iman yang dicabut. Manusia yang telah
merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, Al-Qur’an, Rasul pasti dirinya merasa
sangat hancur jika membayangkan bahwa Islam telah dicabut dari dirinya. Tapi bagi
orang yang belum merasakan hingga ke tingkat itu mungkin imannya (maaf) bisa
saja dibeli dengan harta ketika hidupnya sedang kesulitan ekonomi dan ia dalam
keadaan terjepit atau terpaksa, semoga orang yang belum merasakan hal tersebut
dapat kembali ke jalan yang lurus, jalan yang Allah ridhoi.
Dalam sebuah ayat:
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Dalam QS. Ibrahim ayat 7 tersebut, Allah telah berfirman yang intinya jika kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya jika tidak, maka azab Allah sangat pedih, yuk kita sama-sama banyak bersyukur pada Allah meski terkadang hati ini merasa berat untuk menerima semua yang telah terjadi yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita, sekali lagi mari berusaha untuk terus menerima dengan ikhlash dan berhusnudzon kepada-Nya karena Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita, bukan apa yang menurut kita baik, karena….
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah:286)
Allahu Akbar!!! Wassalamu’alaikum
0 comments:
Post a Comment